10.000 Langkah Tiap Hari, atau Kurang?
- fatqi wulandari
- Jul 29, 2019
- 3 min read
Pernahkah sobat memperhatikan berapa banyak langkah kaki yang ditempuh setiap harinya? pasti tidak pernah menghitungnya bukan?
10.000 langkah setiap hari menjadi gold standard untuk kebanyakan orang. Tetapi, kebanyakan orang menganggap bahwa 10.000 langkah merupakan jumlah angka besar yang ditempuh dalam waktu satu hari. Untuk masyarakat negeri ini mungkin demikian, tetapi tidak sama halnya dengan negara yang mayoritas penduduknya hobi berjalan kaki seperti negeri Sakura, Jepang.
Dr. I-Min Lee, seorang professor Harvard Medical School sekaligus epidemiologist Brigham and Women’s Hospital bersama dengan seorang peneliti di bidang aktivitas fisik melakukan studi terkait asal mula penetapan 10.000 langkah sebagai gold standard dan kebenarannya. Studi baru mereka dalam JAMA Internal Medicine menjawab dua pertanyaan tentang mortalitas: Berapa banyak langkah setiap hari yang terkait dengan penurunan angka mortalitas? Apakah intensitas melangkah juga memegaruhi perbedaan usia hidup jika mereka mengambil jumlah langkah yang sama setiap harinya?
Dari mana 10.000 langkah perhari itu berasal?
Dr. Lee memaparkan bahwa asal mula angka tersebut berawal dari tahun 1965, ketika sebuah perusahaan dari Jepang membuat suatu alat pengukur langkah yang diberi nama Manpo-kei, yang artinya adalah “10.000 steps meter”. Nama tersebut merupakan sebuah strategi marketing untuk membuat alat itu banyak terjual di pasaran. Kemudian Manpo-kei menjadi terkenal, hingga berurat berakar pada pola pikir kesehatan masyarakat kala itu.
Manpo-kei, atau disebut juga Pedometer adalah sebuah alat, pada zaman modern biasanya bisa portabel dan dirancang elektronik atau elektromekanis, yang menghitung setiap langkah seseorang dengan mendeteksi gerakan pinggul dari orang tersebut. Karena jarak langkah tiap orang bervariasi, maka diperlukan kalibrasi informal oleh pengguna apabila standardisasi jarak langkah (seperti kilometer atau mil) diinginkan.
Tahun 1965, sebuah pedometer yang dinamakan manpo-kei (artinya 10.000 langkah meter万歩計) dipasarkan di Jepang oleh Y. Hatano. Hatano mempromosikan pedometer manpo-kei dari tahun 1985, setelah penelitiannya diterima sebagai bukti bahwa 10.000 langkah per hari merupakan kesimbangan yang tepat antar asupan kalori dengan pengeluaran kalori diukur berdasarkan aktivitas untuk memelihara kesehatan tubuh. Selanjutnya Pendiri Yamasai Tokei Keiki, ayah dari Yasuji Kato, memproduksi pedometer lebih akurat yang nantinya dinamai “manpo-kei.” Berdasarkan asal muasal alat tersebut, Dr Lee ingin megetahui apakah benar hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat kesehatan seseorang.
Lalu, bagaimana penelitian selanjutnya terkait hal ini?
Kunci penemuan dari studinya adalah:
- Sedentary woman (wanita yang duduk terus menerus) memiliki jumlah rata-rata 2.700 langkah setiap hari.
- Wanita dengan rata-rata 4.000 langkah perhari memiliki penurunan angka kematian sebesar 41% .
- Angka kematian makin meningkat jika belum mencapai anga 7.500 langkap setiap harinya.
- Terdapat sekitar sembilan kematian lebih sedikit per 1.000 orang-tahun dalam kelompok paling aktif dibandingkan dengan kelompok paling tidak aktif.
Jadi, jika angka kematian merupakan fokus perhatian utama, maka studi ini menyarankan bahwa kita dapat mengambil manfaat pada setiap 7,500 langkah perhariu. 25% langkah lebih sedikit dibandingkan dengan goal utama yakni 10.000 langkah perhari.
Apa kelemahan dari penelitian ini?
Dr. Lee mencatat bahwa penelitian ini dirancang hanya untuk melihat dua faktor. Salah satunya adalah kematian - bukan terkait dengan kualitas hidup, fungsi kognitif, atau kondisi fisik. Jadi, studi khusus ini tidak memberikan informasi berapa banyak langkah yang harus dilakukan untuk memaksimalkan kualitas hidup, atau membantu mencegah penurunan kognitif atau penyakit fisik.
Pertanyaan kedua yang ingin dijawab Dr. Lee adalah apakah intensitas langkah-langkah yang diambil seseorang itu penting. Tidak. "Setiap langkah penting," katanya.
Bagaimana me-manage jumlah langkah yang baik setiap harinya?
Dr Lee kemudian menawarkan saran yang baik untuk semua orang, terutama mereka yang mencari langkah tambahan sebagai syarat tercapainya aktivitas fisik yang ideal, seperti:
1. Naik tangga bukan lift.
2. Parkirdi ruang kosong pertama yang sobat lihat, bukan yang terdekat dengan pintu masuk.
3. Turun satu halte lebih awal dari tujuan Anda.
4. Ketika di rumah. Lakukan lebih dari satu perjalanan untuk membawa hidangan makan malam ke dapur, atau ketika membawa bahan makanan dari mobil.
5. Gunakan jam tangan yang dapat mendeteksi berapa jumlah langkah sobat setiap harinya untuk memudahkan kontrol.dll
"Hal-hal kecil itu secara kolektif akan menambah jumlah langkah seyap hari," kata Dr. Pola makan, lingkungan tempat tinggal/tempat kerja yang baik juga akan meningkatkan kualitas hidup seseorang, tidak bergantung pada 10,000 langkah perhari.
Sumber:
Calechman, S. 2019. 10,000 steps a day – or fewer?. https://www.health.harvard.edu/blog/10000-steps-a-day-or-fewer-2019071117305?utm_source=delivra&utm_medium=email&utm_campaign=BF20190722-LivingBetter&utm_id=1445975&dlv-ga-memberid=80353072&dlv-emuid=16e7ee71-5d4c-4d14-a192-4a091884453d&dlv-mlid=1445975
. Harvard Medical Scool Publishing, Diakses pada 28 Juli 2019.
Wikipedia. Pedometer. https://id.wikipedia.org/wiki/Pedometer. Diakses pada 28 Juli 2019.

Comments